Cara Menghitung Kapasitas GPM Head dan Daya Pompa Hydrant Pemadam Kebakaran

Posted on
cara menghitung pompa hydrant

Cara Menghitung Kapasitas GPM, Head dan Daya Pompa Hydrant Pemadam Kebakaran

cara menghiitung gpm pompa pemadam kebakaran

I. Pendahuluan

Kebakaran merupakan bencana yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, perlu adanya sistem pemadam kebakaran yang andal dan efektif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kebakaran. Salah satu komponen yang penting dalam sistem pemadam kebakaran adalah pompa hydrant. Namun, untuk memastikan bahwa pompa hydrant berfungsi dengan baik, diperlukan perhitungan yang tepat untuk menentukan kebutuhan kapasitas GPM, head, dan daya pompa. Berikut ini Cara Menghitung Kapasitas GPM Head dan Daya Pompa Hydrant Pemadam Kebakaran. Juga akan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan kapasitas GPM, head, dan daya pompa serta langkah-langkah dalam menghitungnya.

II. Pengertian GPM, Head dan Daya Pompa Hydrant Pemadam Kebakaran

A. Definisi GPM, Head, dan Daya Pompa GPM (Gallon Per Minute) adalah satuan yang digunakan untuk mengukur kapasitas aliran air pada pompa. Sedangkan, head adalah tinggi tekanan yang dihasilkan oleh pompa dan diukur dalam satuan feet (kaki). Daya pompa adalah jumlah energi yang diperlukan oleh pompa untuk mengalirkan air melalui sistem pipa.

B. Fungsi dan Pentingnya dalam Sistem Pemadam Kebakaran Pompa hydrant merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pemadam kebakaran. Fungsi dari pompa hydrant adalah untuk menghasilkan tekanan air yang cukup tinggi agar air dapat mengalir dengan lancar melalui selang dan mencapai sumber api dengan cepat. Oleh karena itu, perhitungan kebutuhan kapasitas GPM, head, dan daya pompa sangat penting untuk memastikan bahwa pompa hydrant mampu menghasilkan tekanan air yang cukup untuk memadamkan api.

III. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Kapasitas GPM, Head, dan Daya Pompa

A. Jumlah dan Jenis Bangunan yang Dilayani Jumlah dan jenis bangunan yang dilayani akan mempengaruhi kebutuhan kapasitas GPM, head, dan daya pompa. Misalnya, bangunan gedung tinggi akan membutuhkan kapasitas air yang lebih besar dibandingkan dengan bangunan berlantai rendah. Selain itu, jenis bangunan seperti rumah sakit atau pabrik kimia akan membutuhkan kapasitas air yang lebih besar dibandingkan dengan gedung perkantoran.

B. Luas Lahan dan Ketinggian Bangunan Luas lahan dan ketinggian bangunan juga akan mempengaruhi kebutuhan kapasitas GPM, head, dan daya pompa. Semakin luas lahan dan semakin tinggi bangunan, maka semakin besar pula kebutuhan kapasitas GPM dan head.

C. Jenis dan Risiko Kebakaran yang Mungkin Terjadi Jenis dan risiko kebakaran yang mungkin terjadi juga akan mempengaruhi kebutuhan kapasitas GPM, head, dan daya pompa. Misalnya, kebakaran yang disebabkan oleh bahan kimia akan memerlukan kapasitas air yang lebih besar dibandingkan kebakaran yang disebabkan oleh kayu atau kertas.

D. Jarak dari Sumber Air Jarak dari sumber air juga akan mempengaruhi kebutuhan kapasitas GPM, head, dan daya pompa. Semakin jauh jarak antara sumber air dan titik api, maka semakin besar pula kebutuhan kapasitas GPM dan head.

IV. Langkah-langkah Menghitung Kebutuhan Kapasitas GPM, Head, dan Daya Pompa

A. Menghitung Kebutuhan GPM Langkah pertama dalam menghitung kebutuhan kapasitas GPM adalah dengan menentukan jumlah sprinkler atau hydrant yang dibutuhkan. Selanjutnya, hitunglah debit air yang dibutuhkan oleh masing-masing sprinkler atau hydrant. Debit air yang dibutuhkan oleh masing-masing sprinkler atau hydrant dapat ditemukan pada spesifikasi teknis dari masing-masing peralatan. Setelah itu, jumlahkan semua debit air yang dibutuhkan oleh sprinkler atau hydrant untuk mendapatkan total kebutuhan kapasitas GPM.

B. Menghitung Head Setelah menentukan kebutuhan kapasitas GPM, langkah selanjutnya adalah menghitung head. Head dapat dihitung dengan mengukur perbedaan ketinggian antara sumber air dan titik api, dan menambahkan kehilangan tekanan akibat gesekan pada pipa. Kehilangan tekanan akibat gesekan pada pipa dapat dihitung menggunakan rumus Hazen-Williams atau Darcy-Weisbach.

C. Menghitung Daya Pompa Setelah mengetahui kebutuhan kapasitas GPM dan head, langkah selanjutnya adalah menghitung daya pompa. Daya pompa dapat dihitung menggunakan rumus: Daya pompa (HP) = (Kapasitas GPM x Head) / (3960 x Efisiensi Pompa)

D. Contoh Perhitungan Sebagai contoh, misalkan sebuah gedung perkantoran dengan luas lahan 500 m² dan tinggi bangunan 20 meter membutuhkan 1500 GPM untuk memadamkan kebakaran. Jarak antara sumber air dan titik api adalah 50 meter. Dengan menggunakan rumus Hazen-Williams, kehilangan tekanan akibat gesekan pada pipa adalah 8 psi. Efisiensi pompa yang digunakan adalah 70%. Maka, daya pompa yang dibutuhkan adalah: Daya pompa (HP) = (1500 x 68) / (3960 x 0,7) = 31,2 HP

Contoh lainnya Rumus Perhitungan Kebutuhan Kapasitas GPM, Head, dan Daya Pompa

  1. Kapasitas GPM Kapasitas GPM (Gallon Per Minute) adalah jumlah air yang diperlukan dalam satu menit untuk memadamkan kebakaran. Rumus perhitungan kapasitas GPM adalah sebagai berikut: GPM = Q / T Dimana: Q = volume air yang dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran dalam galon T = waktu yang dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran dalam menit

Contoh perhitungan: Jika kebutuhan air untuk memadamkan kebakaran adalah 3000 galon dan waktu yang dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran adalah 10 menit, maka: GPM = 3000 / 10 = 300 GPM

  1. Head Head adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan air dari pompa ke ujung selang. Rumus perhitungan head adalah sebagai berikut: Head = (Hf + Hs + Ha) x F Dimana: Hf = head friksi (tekanan yang hilang akibat gesekan di dalam pipa) Hs = head statik (tekanan yang dihasilkan oleh ketinggian air di atas pompa) Ha = head aksesoris (tekanan yang hilang akibat aksesoris seperti klep, fitting, dll) F = faktor keamanan

Contoh perhitungan: Jika Hf = 15 psi, Hs = 50 psi, Ha = 5 psi, dan F = 1,5, maka: Head = (15 + 50 + 5) x 1,5 = 105 psi

  1. Daya Pompa Daya pompa adalah tenaga yang dibutuhkan untuk mengalirkan air dari pompa ke ujung selang. Rumus perhitungan daya pompa adalah sebagai berikut: Daya pompa = (Q x Head x SG) / (3960 x EFF) Dimana: Q = kapasitas GPM Head = tekanan yang dibutuhkan dalam psi SG = spesifik gravitasi air EFF = efisiensi pompa

Contoh perhitungan: Jika Q = 300 GPM, Head = 105 psi, SG = 1,0, dan EFF = 0,8, maka: Daya pompa = (300 x 105 x 1,0) / (3960 x 0,8) = 98,2 hp

Dengan mengetahui kebutuhan kapasitas GPM, head, dan daya pompa, kita dapat memilih pompa hydrant yang sesuai dengan kebutuhan dan memastikan bahwa pompa tersebut dapat mengalirkan air dengan cukup tekanan dan volume untuk memadamkan kebakaran. Tanpa perhitungan yang tepat, pompa yang terlalu kecil mungkin tidak mampu mengalirkan air dengan cukup cepat atau tidak memiliki tekanan yang cukup untuk memadamkan kebakaran dengan efektif. Di sisi lain, pompa yang terlalu besar mungkin menghasilkan tekanan yang terlalu tinggi dan merusak selang dan aksesoris.

Selain itu, perhitungan kebutuhan kapasitas GPM, head, dan daya pompa juga berguna dalam memprediksi biaya pengadaan dan operasi sistem pemadam kebakaran. Dengan mengetahui kebutuhan kapasitas GPM, head, dan daya pompa yang tepat, kita dapat memilih pompa hydrant yang efisien dan meminimalkan biaya operasi.

V. Kesimpulan

Pompa hydrant adalah komponen penting dalam sistem pemadam kebakaran dan harus dipilih dengan tepat untuk memastikan bahwa sistem dapat berfungsi dengan baik. Untuk memilih pompa hydrant yang sesuai, perlu dilakukan perhitungan kebutuhan kapasitas GPM, head, dan daya pompa dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan di atas. Dengan melakukan perhitungan yang tepat, kita dapat memilih pompa hydrant yang efisien dan meminimalkan biaya operasi.

VI. Referensi

  1. NFPA 20: Standard for the Installation of Stationary Pumps for Fire Protection, National Fire Protection Association, Quincy, MA.
  2. NFPA 13: Standard for the Installation of Sprinkler Systems, National Fire Protection Association, Quincy, MA.
  3. Cannon, J.B., 2012. Fire protection: systems and response. CRC Press, Boca Raton, FL.
  4. Khan, F.I., Sadiq, R., Veitch, B., and Amyotte, P., 2014. Risk-based management of fire and explosion incidents. Elsevier, Amsterdam, The Netherlands.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *